Regional

Dilempar Batu dan Kayu Terbakar, Pria Aceh Ini Tembak Penyerang Menggunakan Senapan Angin

Terungkap alasan pria berinisial Abd (47), warga desa Lhuet, Kecamatan Jaya, Aceh Jaya menembak Afwandi (34) hingga meninggal. Pelaku emosi karena diserang oleh korban dan membalas dengan menembak menggunakan senapan angin. Kapolres Aceh Jaya AKBP Yudi Wiyono didampingi Kasat Reskrim, Ipda Rahmat, SH, MSi, menyampaikan hal ini dalam konferensi pers di Mapolres Aceh Jaya, Rabu (13/7/2022).

"Menurut pengakuan pelaku, dia menembak lantaran emosi akibat diserang dan dikatai oleh korban dan keluarga korban," tandasnya. Pada saat kejadian, lanjutnya pelaku awalnya tidak berniat melakukan penembakan terhadap korban. Namun lantaran diserang menggunakan batu dan kayu terbakar membuat pelaku melakukan aksinya itu.

Pelaku menembak menggunakan senjata angin miliknya yang sehari hari digunakan untuk menembak hama babi yang menggangu tanaman miliknya di kebun. "Pertama pelaku berdiri di depan. Kemudian karena dilempar dan dicaci maki oleh korban dan keluarga korban akhirnya pelaku naik ke gubuknya mengambil senjata dan menembak korban," tandasnya.

Pelaku juga mengakui saat menembak memang mengarahkan senjata ke arah korban, hingga mengenai dada sebelah kanan. "Awalnya kejadian bermula karena cekcok antara pelaku dan korban dikarenakan anjing pelaku meminum air tampungan ditimba milik korban yang berada di gubuk korban," tambahnya. "Karena cekcok itulah akhirnya menyebabkan satu orang meninggal dunia karena mengalami luka tembak di bagian dada sebelah kanan," tutup Rahmad.

Sehari sebelumnya diberitakan, seorang petani di Kabupaten Aceh Jaya, Affuadi (34), meninggal dunia setelah ditembak dengan senapan angin oleh ABD (47), di Desa Lhuet, Kecamatan Jaya, Kabupaten Aceh Jaya, Sabtu (9/7/2022). "Benar, ada peristiwa pembunuhan yang menyebabkan satu petani di AcehJaya meninggal dunia," kata Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Winardy. Menurut Winardy, korban ditembak dengan senapan angin.

"Korban ditembak oleh dengan senapanangin merek Sharp Tiger, kaliber 45 mm," terang Winardy. Winardy menjelaskan, peristiwa pembunuhan tersebut bermula dari cekcok mulut antara pelaku dengan abang kandung korban. Cekcok itu sendiri terjadi karena anjing milik pelaku kerap menjilat timba yang ada di gubuk milik keluarga korban yang lokasinya berdekatan dengan kebun pelaku.

Saat cekcok mulut itu terjadi, korban datang ke TKP dan langsung terlibat cek cok dengan pelaku. Korban juga sempat melempari gubuk milik pelaku dengan batu dan kayu yang telah terbakar. Karena emosi, pelaku mengambil senapanangin yang ada di dekatnya dan menembakkan ke arah korban yang berjarak 4 meter.

Tembakan itu tepat mengenai dada kanan korban hingga menyebabkan Affuadi meninggal dunia. "Pelaku menembak korban dengan jarak 4 meter, yang mengenai dada kanan, hingga akhirnya meninggal dunia," ujar Winardy. Saat ini, pelaku dan barang bukti berupa satu unit senapan angin merek Sharp Tiger kaliber 45 mm beserta 66 butir peluru, satu buah batu, dan satu batang kayu, telah diamankan ke Polres Aceh Jaya untuk proses hukum lebih lanjut.