Uncategorized

Mengenal Apa Itu Obstructive Sleep Apnea dan Faktor Resikonya

Pernahkah Anda mendengar istilah Obstructive Sleep Apnea (OSA)? Istilahnya adalah gangguan tidur di mana seseorang berhenti bernapas saat tidur. Gangguan nafas seperti ini jelas bisa terjadi hingga 30 kali dalam 1 jam, dimana jeda nafas bisa memakan waktu 10-60 detik. OSA dikaitkan dengan risiko penyakit kardiovaskular dan metabolik 2-3 kali lebih tinggi. Tidak hanya pada orang dewasa, gangguan ini juga bisa terjadi pada anak-anak.

Faktor Risiko yang Menyebabkan OSA

Mengenal Apa Itu Obstructive Sleep Apnea dan Faktor Resikonya

1. Kelebihan Berat Badan
Meski tidak semua orang mengidap OSA, mayoritas penderita OSA mengalami kelebihan berat badan. Hal ini terjadi karena adanya timbunan lemak di sekitar saluran pernapasan bagian atas, yang mengganggu pernapasan. Kondisi medis yang terkait dengan obesitas, seperti hipotiroidisme dan sindrom ovarium polikistik, juga dapat menyebabkan OSA.

2. Usia yang Lebih Tua
Risiko terjadinya OSA meningkat seiring bertambahnya usia, tetapi tampaknya menurun setelah tahun 60-an dan 70-an.

3. Jalan Napas Menyempit
Jika Anda mewarisi saluran udara yang sempit secara alami, itu dapat meningkatkan risiko Anda terkena OSA. Karena amandel bisa membesar dan menyumbat saluran udara.

4. Tekanan Darah Tinggi
OSA relatif umum pada orang dengan tekanan darah tinggi atau hipertensi. Setengah dari pasien dengan sleep apnea mungkin memiliki hipertensi yang mendasarinya, dan banyak pasien dengan hipertensi, terutama hipertensi resisten, mungkin memiliki OSA.

5. Hidung Tersumbat Kronis
OSA terjadi dua kali lebih sering pada orang dengan hidung tersumbat terus-menerus di malam hari, apa pun penyebabnya. Ini mungkin karena saluran udara yang menyempit.

6. Merokok
Perokok lebih mungkin untuk mengembangkan OSA daripada non-perokok.

7. Diabetes
OSA juga lebih sering terjadi pada penderita diabetes. hubungan antara OSA dan diabetes tipe 2 mungkin berjalan dua arah. Hal ini karena neuropati diabetik dapat mempengaruhi kontrol pusat pernapasan dan refleks saraf saluran napas bagian atas, sehingga menyebabkan masalah pernapasan saat tidur.

8. Jenis Kelamin
Secara umum, pria dua sampai tiga kali lebih mungkin untuk mengembangkan OSA dibandingkan wanita premenopause. Frekuensi OSA dapat meningkat pada wanita setelah menopause.

9. Faktor Genetik
Memiliki anggota keluarga dengan OSA juga dapat meningkatkan risiko Anda untuk mendapatkannya.

10. Asma
Penelitian telah menemukan hubungan antara asma dan risiko OSA. Dilaporkan bahwa pasien asma dilaporkan lebih sering mendengkur, mengantuk di siang hari, dan sleep apnea.
Inilah beberapa faktor resiko seseorang mengalami OSA. Jika tidur Anda dirasa tidak nyaman dan juga termasuk salah satu orang yang memiliki faktor resikonya, segera lakukan pemeriksaan ke ahlinya agar bisa ditangani dengan tepat. Anda juga bisa mendapatkan informasi lebih lengkap di artikel kesehatan yang ada di Orami.co.id.